Namaku Rian. Dulu, setiap mendengar kata “keluarga,” rasanya ada lubang kecil yang menganga di hati. Bukan karena aku tidak punya orang tua, tapi karena rumah tidak lagi terasa sebagai tempat yang utuh.
Sejak perceraian Ayah dan Ibu dua tahun lalu, aku seperti kehilangan arah. Pindah-pindah tempat tinggal, ikut siapa saja yang bisa ditumpangi, dan hidup dalam diam. Jujur saja, semangat sekolah hampir padam.
Saat itu, pilihanku untuk masuk ke SMK Muhammadiyah 2 Gresik bukan karena yakin. Hanya karena seorang tetangga menyarankan, “Cobalah ke sana, gurunya perhatian.” Aku tak banyak berharap. Kupikir semua sekolah sama: datang, belajar, pulang.
Tapi aku salah.
Hari pertama masuk, ada yang berbeda. Guru BK menyapaku dengan mata teduh dan bertanya dengan tulus, “Apa kabar, Rian? Sudah sarapan?” Aku kaget. Biasanya, tak ada yang peduli.
Di kelas, wali kelasku bukan sekadar mengajar. Ia memperhatikan ekspresi kami satu per satu. Kalau ada yang lesu, ia mendekat. Kalau ada yang pendiam, diajak bicara sepulang sekolah.
Di SMK Muhammadiyah 2 Gresik, aku tidak merasa sendiri. Teman-teman tidak menghakimi. Bahkan saat aku curhat tentang kondisiku di rumah, guru-guru tidak hanya mendengar, tapi juga membimbing.
Bukan dengan menggurui, tapi dengan mendampingi. Mereka mengajarkanku bahwa kekurangan bukan alasan untuk berhenti berjuang.
Suasana belajarnya juga membuatku nyaman. Di sini, kelas terasa seperti rumah. Kami terbiasa kerja kelompok, berdiskusi, bahkan praktik langsung di lab atau bengkel.
Tidak melulu teori, tapi pengalaman nyata. Aku mulai menemukan kesukaan di salah satu jurusan pilihanku. Rasanya asyik bisa belajar dan praktik bersama teman-teman dan guru yang ramah.
Pelan-pelan, aku berubah. Dari anak yang pemurung menjadi siswa yang aktif ikut kegiatan IPM. Dari yang nyaris drop out, kini beberapa kali namaku disebut saat pembagian raport. Semua karena aku merasa diterima, dihargai, dan dibimbing dengan hati.
Hari ini, jika ada yang bertanya siapa keluargaku, aku akan menjawab tanpa ragu:
Aku punya keluarga di SMK Muhammadiyah 2 Gresik. Bukan karena mereka sedarah denganku, tapi karena mereka mendidik dengan kasih, membimbing dengan sabar, dan mempercayai aku saat aku pun ragu pada diriku sendiri.
SMK Muhammadiyah 2 Gresik bukan hanya tempat belajar, tapi tempat tumbuh.
Temukan keluarga baru untuk masa depan yang lebih cerah.
📍 Kunjungi kami atau daftar sekarang. Tempat terbatas!
Tinggalkan Komentar