Gresik – Sebanyak 62 calon anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMK Muhammadiyah 2 Gresik menjalani proses penuh makna dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang digelar 24–26 September 2025. Dengan tema “Membangun Kepemimpinan yang Berkarakter dan Berintegritas”, kegiatan yang berlangsung di sekolah dan Villa Asia Jaya ini menjadi ajang penempaan mental, spiritual, dan kebersamaan.
Acara resmi dibuka pada Rabu, 24 September 2025 oleh Kepala SMK Muhammadiyah 2 Gresik, Syuhud Immawan. Dalam pembukaan tersebut hadir pula Ketua Umum IPM SMK MUDA terpilih periode 2025–2026, Ahmad Try Zackhi Zakariya. Usai pembukaan, peserta langsung dibekali materi pembuatan proposal dari Ayu Selfiana Ningtyas dan pengenalan mendalam tentang IPM oleh Ipmawan Ulil Albab selaku perwakilan dari IPM cabang Benjeng.
Hari kedua menjadi awal ujian sesungguhnya. Dengan truk TNI, peserta berangkat menuju Villa Asia Jaya di Pacet, Mojokerto. Setibanya di lokasi, mereka langsung dibekali materi kepemimpinan Islam oleh Mukhtar Al Haq yang menekankan pentingnya integritas seorang pemimpin. Seusai sesi tersebut, suasana semakin cair lewat makan siang dengan sistem “tukar bekal”, di mana setiap kelompok harus berbagi dan saling membantu menghabiskan makanan—latihan sederhana namun sarat makna solidaritas.
Malam hari dimulai dengan kehangatan api unggun. Tawa, tepuk tangan, dan refleksi melalui surat-surat untuk panitia menciptakan suasana haru dan kebersamaan. Namun, seiring bergulirnya waktu menuju tengah malam, atmosfer berubah drastis. Jurit malam pun digelar, menghadirkan hentakan, pertanyaan tajam, hingga perebutan amanah. Ujian ini menantang mental sekaligus mengasah keberanian, menempah para calon anggota agar berani, tegas, dan tidak mudah menyerah.
Puncaknya terjadi di hari terakhir, Setelah outbound, panitia memerintahkan peserta mencari bendera IPM—lambang amanah organisasi—yang ternyata direbut dan akhirnya dilempar ke kolam renang. Tanpa ragu, seluruh peserta terjun ke dalam air, berebut bendera dengan semangat membara. Saat bendera itu berhasil diangkat, sorak kegembiraan membahana. Itulah simbol perjuangan: bahwa amanah harus diperjuangkan, meski dengan pengorbanan.
Kegiatan ditutup dengan pernyataan kelulusan seluruh peserta sebagai anggota IPM baru. Tangis, pelukan, dan kata maaf mewarnai perpisahan. “Organisasi itu penting dan berpahala jika diniatkan ibadah,” pesan Mukhtar.
Abdullah Haris Al Muzakki, Wakasek Kesiswaan sekaligus pembina IPM, menegaskan, “LDKS ini bukan sekadar formalitas. Inilah kawah candradimuka untuk melahirkan kader IPM yang tangguh, disiplin, dan berjiwa pemimpin. Harapan saya, mereka mampu menjadi teladan di sekolah maupun di tengah masyarakat.”
Chelsea, salah satu peserta, berujar penuh semangat, “Senang, kompak, seru… aku bersyukur bisa ikut IPM.” Sementara peserta lain mengaku, “Saya belajar disiplin, tanggung jawab, kerja sama, dan berani menghargai pendapat orang lain.”
LDKS tahun ini membuktikan bahwa kepemimpinan tidak lahir begitu saja, melainkan ditempa lewat kebersamaan, ujian mental, dan amanah yang dijunjung tinggi. Dari Villa Asia Jaya, lahirlah kader IPM baru—62 jiwa muda yang siap melangkah dengan integritas dan semangat berorganisasi. ( Yasmin, X MP)
Tinggalkan Komentar