Hajat besar Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah dan Aisyiyah Benjeng telah usai Minggu, 4 Juni 2023. Perhelatan yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Benjeng itu telah sukses menghadirkan Bupati Gresik, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Gresik, Muspika, serta ribuan warga Muhammadiyah se-kecamatan Benjeng.
Pada acara yang dilaksanakan lima tahun sekali ini, siswa-siswi SMK Muhammadiyah 2 Benjeng (SMK Muda) turut andil dalam mensukseskan acara tersebut. Mulai dari pembawa acara (MC) utama, paduan suara, pementasan drama kolosal hingga support kepada tim kepanitiaan Musycab.
Pembawa Acara Utama
Adalah Aldy Nurrosyah (Aldy) dan Lailatul Maghfiroh (Vira) yang ditugaskan sebagai pembawa acara utama pembukaan Musycab kali ini.
Tampil dengan penuh kepercayaan diri dan diimbangi dengan busana yang elegan, mereka menyampaikan urutan acara demi acara dalam dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan sangat lancar.
“Meskipun agak grogi di awal-awal karena dihadiri oleh Bapak Bupati dan ribuan hadirin, tapi pada akhirnya bisa segera menyesuaikan diri. Alhamdulillah bisa melaksanakan tugas dengan baik,” ujar Aldy Nurrosyah singkat.
Sementara Lailatul Maghfiroh menyampaikan kelegaannya di akhir acara, “Lega rasanya bisa melaksanakan tugas berat ini karena persiapannya sangat singkat, untungnya selalu didampingi guru pembimbing yang sabar,” ungkapnya sambil tersenyum simpul.
Paduan Suara “Surya Nada Choir”
Untuk tim paduan suara pada acara ini, sebenarnya tidak hanya terdiri dari siswi SMK Muda Benjeng saja, tapi berkolaborasi dengan siswi kelas VII dan VIII SMP Muhammadiyah 8 Benjeng.
Tak kurang dari 25 siswa yang tergabung pada tim ini menyanyikan lagu-lagunya dengan penuh gegap gempita meramaikan acara.
Makrufah, S.Pd selaku pembina paduan suara ini mengungkapkan kegembiraanya tatkala para siswa tersebut bisa memberikan penampilan terbaiknya.
“Sangat senang sekali menyaksikan mereka tampil dengan serempak sesuai dengan latihan yang telah mereka jalani selama satu bulan ini, mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi kedepannya,” ujarnya bersemangat.
Drama Kolosal Perjuangan K.H Ahmad Dahlan
Tak kalah apik dengan penampilan teman-temanya, para siswa yang bertugas dalam pementasan drama kolosal juga memberikan penampilan yang menawan.
Dalam sebuah drama kolosal yang berjudul “Nafas Islam Dalam Balutan Muhammadiyah” ini, para siswa menceritakan perjuangan dan tantangan yang dihadapi oleh K.H Ahmad Dahlan sebelum berdirinya Muhammadiyah.
Diawali dengan adegan yang menggambarkan keadaan umat islam waktu itu yang masih kental dengan tahayul, hingga perjuangan KH. Ahmad Dahlan dalam memperjuangkan arah kiblat di Masjid Gede yang banyak mengalami hadangan dari takmir masjid di sekitar Kauman waktu itu.
Hal yang mengharukan terjadi ketika para siswa tersebut menampilkan adegan perobohan Langgar Kidoel yang menjadi pusat dakwah KH. Ahmad Dahlan oleh pihak-pihak yang menentang gagasan pendiri Muhammadiyah itu.
Tidak sedikit dari hadirin yang menitikkan air mata ketika adegan tersebut dimainkan di atas panggung Musycab.
Ulfi Febriana Wati, S.Pd satu guru pembimbing drama tampak tak bisa menyembunyikan keharuannya setelah pementasan darma tersebut.
“Sungguh sangat terkesan melihat pementasan kali ini karena proses latihan anak-anak ini sungguh tidak mudah. Di awal-awal mereka latihan seadanya, bahkan sampai H-7 mereka belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Tapi akhirnya mereka mampu menampilkan secara gemilang di atas panggung hari ini,” ujarnya.
Tim Support Kepanitiaan Musycab
Selain para penampil dalam ajang besar ini, banyak juga siswa yang turut membantu di balik layar penyelenggaraan Musycab ke-10 ini. Para siswa yang tergabung dalam Sispala Muda tampak membantu keamanan parkir kendaraan para musyawirin.
Selain itu, siswa HW juga terlihat aktif membantu beberapa titik di luar area utama Musycab. Beberapa siswa lain juga terlibat membantu Panitia Inti dalam menyiapkan tempat acara bersama santri Pondok Pesantren Entrepreneur Muhammadiyah Benjeng.
Setelah acara pembukaan ini selesai, pihak sekolah menyampaikan apresiasinya terhadap semua siswa yang terlibat dalam acara lima tahunan ini.
“Saya sangat berterimakasih kepada semua siswa, guru dan karyawan yang terlibat dalam rangkaian kegiatan Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah ini. Mudah-mudahan jerih payah dan pengalaman yang didapatkan ini bisa menjadi kenangan yang berkesan di masa yang akan datang dalam pengabdian diri kepada persyarikatan,” ujar Syuhud Immawan Kepala SMK Muda Benjeng. (Syuhud Immawan)