Info Sekolah
Minggu, 01 Des 2024
  • Selamat Datang di Website SMK Muhammadiyah 2 Gresik. Islami - Siap Kerja - Siap Kuliah - Siap Wirausaha
  • Selamat Datang di Website SMK Muhammadiyah 2 Gresik. Islami - Siap Kerja - Siap Kuliah - Siap Wirausaha
9 Februari 2022

Penerapan Model Problem Based Learning MPLB

Rab, 9 Februari 2022 Dibaca 114x

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERSERTA DIDIK

Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP)

PADA MATERI PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA

DI KELAS XII

SMK MUHAMMADIYAH 2 GRESIK

Disusun oleh: Susi Pangestutik, S.Pd

Praktik Pembelajaran Berbasis Project di Kelas XII MPLB

Praktik Pembelajaran Berbasis Project di Kelas XII MPLB

Abstrak

Tujuan pembelajaran : Meningkatkan Motivasi belajar Perserta Didik Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP), kelas XII  SMK Muhammadiyah 2  Gresik  melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning( PBL) dengan Media Power Point, video pembelajaran, dan test pembelajaran yang menarik pada  mata pelajaran Tata Kelola Sarana dan Prasarana dengan tema Pengadaan Sarana Prasarana.

  • Pendahuluan

Latar Belakang

Masalah  mendasar yang menjadi menjadi latar penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah:

  1. Cara mengajar guru dikelas masih konvensional jadi terkesan sangat monoton 
  2. Kurangnya memotivasi perserta didik didalam belajar
  3. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada
  4. Kurangnya pemahaman guru mengenai model-model pembelajaran inovatif
  5. Guru kesulitan dalam mencocokkan materi dengan metode pembelajaran

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis telah melakukan penelitian dan disimpulkan bahwa akar penyebab masalahnya adalah sebagai berikut:

  1. Motivasi belajar perserta didik masih rendah.
  2. Kurangnya literasi oleh peserta didik
  3. Kurangnya pemahaman guru mengenai model- model pembelajaran inovatif.
  • Pembahasan

Dari beberapa  akar penyebab masalah yang telah diteliti tersebut tersebut diatas, penulis mencoba menemukan alternatif solusi yaitu, mencoba dengan menerapkan model Problem Based Learning  (PBL) yang dikombinasikan dengan media Power Point, video pembelajaran, pengerjaan LKPD dalam bentuk studi kasus yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, pembuatan soal dengan Quzizz dan G. Form.

Hal ini  ini penting untuk dibagian karena dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar biasa dalam proses pembelajaran yaitu:

  1. Model pembelajaran lebih bervariasi sehingga dapat meningkatkan semangat belajar perserta didik
  2. Media dan alat/bahan pembelajaran lebih inovatif dan tidak monoton sehingga perhatian perserta didik tidak bosan ( Media pembelajaran slide PPT, Vidio Materi pembelajaran dari youtube, tes penilaian yang menarik menggunakan Quzizz dan G. Form, penggunaan gambar yang  menarik sebelum mengajukan pertanyaan pemantik)
  3. Proses pembelajaran lebih tersruktur
  4. Pembelajaran lebih berpusat pada perserta didik
  5. Guru berperan sebagai fasilitator
  6. Adanya penanaman karakter seperti disiplin dan kerjasama
  7. Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan
  8. Pembelajaran menjadi lebih menarik

Dalam hal ini peran penulis dalam penelitian ini adalah sebagai guru atau fasilitator yang memiliki tanggung jawab dalam menciptakan proses pembelajaran yang inovatif, variatif dan menarik dengan cara memilih dan memanfaatkan metode dan media belajar yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Baca Juga Artikel Guru : Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Project (PBL) di MPLB

Tantangan untuk mencapai tujuan :

Adapun tantangan yang dihadapai dalam mencapai tujuan ini bisa dijabarkan sebagai berikut:

  1. Kemampuan guru dalam menerapkan model, media dan metode serta bagaimana memanajemen proses pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan alokasi waktu dan cara menyajikan materi masih terbatas.
  2. Peserta didik belum terbiasa belajar menggunakan model dan media yang telah dipersiapkan oleh guru.
  3. Ketersediaan sarana dan prasarana masih terbatas disekolah.
  4. Guru harus membuat media PPT yang menyajikan materi pelajaran lebih menarik lagi agar dapat meningkatkan motivasi belajar perserta didik .
  5. Situasi dan kondisi sekolah yang tidak mendukung seperti kebisingan dari luar yang mengganggu proses pembelajaran.
  6. Terbatasnya koneksi internet di area sekolah

Dalam pembuatan penelitian ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang turut mendukung sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Pihak- pihak tersebut adalah:

  1. Perserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
  2. Guru sebagai fasilitator
  3. Kepala sekolah SMK Muhammadiyah 2 Gresik,  yang memberikan keleluasan dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan saat penelitian dan melakukan penulisan.
  4. Semua rekan guru yang membantu terlaksananya kegiatan ini

Dalam hal ini penulis menetapkan hal- hal yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi yaitu:

  1. Perlu melakukan latihan dalam menerapkan model Problem Based Learning dan media pendukung dengan menyesuaikan alokasi yang ada.
  2. Menyajikan materi pembelajaran melalui vidio dan PPT semenarik mungkin sehingga tidak membosankan bagi perserta didik
  3. Menggunakan sarana prasarana alternatif yang dapat menjangkau kelas tempat penulis mengajar.
  4. Memotivasi peserta didik agar mengikuti pembelajaran dengan baik
  5. Guru berkoordinasi dengan pihak sekolah dan perserta didik terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.
  6. Guru selalu belajar dan terus  mengembangkan diri dalam menggunakan model dan metode-metode serta media yang menarik bagi siswa.

Proses Pelaksanaan

Yang diperlukan saat melakukan proses pelaksanaan kegiatan ini adalah:

  1. Menyiapkan perserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
  2. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan
  3. Melaksanakan praktek pembelajaran dengan menerapkan metode dan media yang sudah dirancang.
  4. Melakukan evaluasi dan refleksi

Sumber daya atau materi yang diperlukan

  1. Guru diharapkan memiliki pemahaman yang baik tentang penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), penggunaan PPT, serta alat pendukung lainnya seperti laptop, LCD proyektor, kamera, wifi, layar, sound kecil, kuota internet agar tujuan Best Practice dapat tercapai

2.Materi yang diajarkan mata pelajaran Tata Kelola Sarana dan Prasarana  dengan tema Pengadaan Sarana Prasarana, sedangkan vidio pembelajaran yang sesuai dengan materi

  • Penutup

Adapun akhir penelitian ini dapat diketahui  dampak dari aksi dan langkah- langkah yang dilakukan dari pelaksanaan penelitian ini, penulis melihat dan membuktikan hasil/ dampak yang sangat baik yaitu:

  1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning, membuat perserta didik berani dan semangat dalam belajar, cepat berfikir dan berusaha menjawab, serta membuat perserta didik aktif mengerjakan tugas baik individu/ kelompok dan dapat mengambil bagian dalam proses pembelajaran secara utuh.
  2. Penggunaan media PPT sangat membantu perserta didik untuk cepat memahami materi yang dipelajari. Penggunaan model dan media tersebut diatas dianggap sangat berhasil dan sangat efektif jika digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan suasana kelas pada saat penulis melakukan praktek, motivasi belajar perserta didik yang mengalami peningkatan dari pada PPL 1 menjadi lebih baik pada ppl 2, hasil belajar siswa melalui tes tertulis dan hasil refleksi di akhir pembelajaran.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan :

  1. Respon kepala sekolah dan mendukung penuh atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
  2. Rekan sejawat sangat positif dan antusias, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model pembelajaran inovatif yang telah saya laksanakan karena berdampak besar terhadap motivasi belajar perserta didik.
  3. Respon perserta didik sangat positif,  mereka sangat menyukai penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan media PPT ini. Hal ini dapat dilihat dari suasana kelas pada saat pembelajaran berlangsung, hasil belajar perserta didik, maupun hasil refleksi yang dilakukan pada akhir pembelajaran dimana perserta didik menyatakan bahwa mereka sangat menyukai model pembelajaran ini.

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu : 

Sedangkan yang menjadi faktor keberhasilan dari penelitian ini yaitu:

  1. Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat turut membantu memberikan fasilitas dan waktu dalam melaksanakan penelitian ini ini.
  2. Antusias perserta didik dalam mengikuti pembelajaran meskipun kegiatan pembelajaran seperti ini baru mereka dapatkan
  3. Dapat mengantisipasi atau mengatasi tantangan yang dihadapi sebelum hari pelaksanaan kegiatan penelitian
  4. Melakukan refleksi setiap tahapan yang dilalui

Kesimpulan:

Dari hasil penelitian ini, yang seharusnya dilakukan oleh guru yaitu:

  1. Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran semestinya seorang guru harus memiliki kesiapan yang cukup baik agar pembelajaran dapat terlaksana dengan terarah sesuai dengan tujuan yang telah dirancang.
  2. Terus melakukan inovasi- inovasi baru akan membawa hal yang sangat baik terhadap perkembangan dan motivasi belajar perserta didik.
  3. Menjadi guru yang kreatif dan inovatif sangat menyenangkan.

 

Daftar Pustaka

 

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar